Jumat, 10 Desember 2010

Life Is Sooo... Complicated (part 2)

N.B. : mulai dari sini, akan kubagi 3 part tiap bab ya, biar gak kepanjangan...~~



2 :

He Come Back…!!


Kehidupan Mantha sekarang berjalan seperti biasa. Setengah tahun ia di Singapura, ia sudah terbiasa dengan lingkungannya. Tubuhnya juga sudah terbiasa menaikkan tensi darahnya ke level tertinggi ketika Tilda mengganggunya.
Pagi itu, tanggal 27 Mei..
Ia pergi ke sekolah bersama Cryztal. Dan sesampainya di sekolah, di papan tulis tertulis, ‘SAY HURRAY, B’COZ MISS LEE TAKES REST FOR 5 MONTHS…!!!’
 Ya.. Miss Lee Morine, sudah hamil 5 bulan. Ia mungkin merasa, ini bayi pertama yang diberikan Tuhan kepadanya, jadi ia harus istirahat yang banyak, untuk mempersiapkan tenaga besar ketika melahirkan nanti.
Jadi, siapa yang menggantikan Miss Lee ?
Saat pelajaran biologi, dan yang menurut murid tidak ada guru yang masuk ke kelas untuk menggantikan Miss Lee, anak-anak semuanya berisik sekali. Namun, 10 menit kemudian, sekelas langsung diam. Ada guru yang masuk. Laki-laki, dan kelihatannya masih sangat muda. Mungkin baru 20-an tahun. Baru lulus kuliah mungkin ?
Yang lebih diam lagi anak-anak perempuan. Yang perempuan hanya memandang terkesima ke guru cowok baru itu. Soalnya.. gurunya cakep banget ! Umpamanya, cute gitu lohhhh…
Tapi, mukanya terasa tidak asing bagi para cewek-cewek kelas.
Mantha berpikir, ‘Ni guru mukanya familiar banget ya ? Kayak artis Korea… siapa yah ? Tapi yang jelas lebih mirip… Kim Bum.. Ah, tapi kan gak mungkin Kim Bum ngajar. Biologi lagi. It’s so impossible.”
Ia masuk ditemani oleh Mr. Adam, principalnya Mantha.
Lalu, Mr. Adam memperkenalkan guru itu ke anak-anak sekelas.
“Good morning, my beloved students..”
Anak-anak berdiri dari kursinya dan menyambut greeting yang diberikan Mr. Adam dengan serempak.
“Morning, Sir Adam….”
“OK, sit down all of you.. I want to announce something important.”
Anak-anak semua serempak duduk.
“This is your new biology teacher, to substitute Miss Lee from this time to 5 month onwards.” Kata Mr. Adam, “Sir, please introduce yourself.” Lanjutnya sambil menyuruh guru baru itu untuk memperkenalkan diri.
“Annyeonghaseyo… Good morning all. My name is Kim Rae Woo or Johannes Woo, just call me Sir Kim or Sir Jo. I’m your new biology teacher, to substitute Miss Lee, for five month onwards. So, could you all help me to tell what biology method are you used to ?”
“Yes, Sir, we all can help you…” murid-murid serempak menjawab.
“Thank you for your kindness..”
Lalu, Mr. Adam melanjutkan penjelasannya.
“My dear student, you all must know, that Sir Kim is your homeroom teacher, Miss Susan ‘s brother. He newly graduate from his studies in University of Oregon, USA. So, you all can help him, to let him know what method of studies are you all used to.”
Pantas saja mukanya familiar. Ternyata dia adalah adik dari homeroom teacher-nya Mantha.. Dan pantas saja dia tampan.. Miss Susan kan cantik…
Ya, memang, homeroom teacher-nya Mantha, Miss Susan, adalah orang keturunan Korea. Nama aslinya saja Kim Young Ri atau Susan Young. Hanya saja, ia menikah dengan lelaki asli Aussie, Hamilton Smith. Jadilah namanya berganti mengikuti nama suaminya, Susan Smith.
OK, now, pelajaran biologi dipegang oleh guru baru.
Sir Jo, begitu anak-anak suka memanggilnya, memiliki wajah yang tampan, bahkan terlalu tampan. Banyak anak-anak perempuan yang terpesona olehnya. Termasuk Mantha dan Cryztal. Umurnya yang masih 20 tahun, pintar, selalu ceria dan riang, selalu tersenyum dan senyumannya selalu menampilkan lesung pipit yang membuatnya semakin manis. Kacamata ber-frame tipis berbentuk kotak yang bertengger di matanya tiap hari, membuat ia tampil makin keren dan smart. Anak-anak perempuan di sekolah Mantha memberi julukan khusus kepada Sir Jo, yaitu, Cute Biology Boy. Secara umurnya yang tidak berbeda jauh dengan anak-anak kelas Mantha, paling.. hanya 3 tahun, diajar olehnya jadi terasa lebih mengasyikkan. Seperti diajar dengan yang seumuran.
Sir Jo meminta anak-anak mengajarinya metode yang dipakai Miss Lee, namun anak-anak malah berkata, “Sir, we don’t need you to teach us with Miss Lee’s method, but, teach with your own method, and we sure it’ll be more fun.”
Itu yang berkata adalah Mantha yang mewakili seluruh anak-anak kelas. Anak-anak kelas mendukung Mantha dengan anggukan kepala penuh semangat.
Maka, sekarang, 1 minggu sudah Sir Jo mengajar di sekolahnya Mantha, dan memang porsi mengajarnya kebanyakan di kelas Mantha, karena, yang kelas junior sudah ada satu guru biologi yang pegang juga. Jadi, Sir Jo hanya mengajar 2 kelas, kelas 10-1 dan kelas 11-science. Anak-anak mengaku senang diajar oleh Sir Jo, karena metode ajarannya beda dari metode ajarannya Miss Lee. Kata kebanyakan murid yang diajar oleh Sir Jo, cara Sir Jo mengajar lebih mengasyikkan. Memang dia sering mengadakan semacam pop quiz, atau kuis mendadak, namun, dengan cara yang menyenangkan. Hari-hari dengan pelajaran biologi yang berat, ditemani oleh Sir Jo rasanya jadi ringan dan gampang.
Maka itu, tak heran, jika… sekarang tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan 2 bulan sudah Sir Jo mengajar di sekolahnya Mantha, dan nilai-nilai biologi hampir semua murid yang diajar Sir Jo meningkat pesat. Prestasi yang membanggakan yang dicetak oleh guru yang baru 2 bulan mengajar.
•••••••••••••••••••••
Beralih ke kehidupan Mantha lagi, tidak ada perubahan yang signifikan, kecuali Tilda yang tidak terlalu menjadi masalah sekarang, karena Cryztal dan papanya sekarang tahu bahwa Tilda mengidap penyakit hiperaktif, yaitu penyakit mental yang membuat anak-anak jadi super aktif, gerakannya tidak terbatas, dan kalau sudah tidak ada kerjaan wah, bahaya tuh, profesinya berganti jadi tukang gangguin orang sibuk. Makanya sekarang Tilda sengaja dimasukkin ke sekolah yang menjamin anak-anak didiknya mendapat PR yang super banyak, dilesin yang banyak, juga harus ikut terapi dua kali seminggu. Hmm… memang agak terlalu berat untuk anak umur segitu, cuma mau gimana lagi ? Itu cara satu-satunya. Lagian, kan, dalam kamus seorang pengidap hiperaktif, tidak ada kata-kata capek. Jadi biarin aja lah…
Hari-hari Mantha sekarang berangsur normal dan menyenangkan. Ia mulai menikmati Singapura, dan rasanya kok malas yah mau pulang ke Indonesia ?
‘Apa gw harus izin papa dan mama yah biar aku dibuatin PR (Permanent Residence – semacam surat menetap di negara orang dengan fasilitas hak-hak yang disamakan seperti warga negara negara itu sendiri, jadi gerakannya lebih luas, lingkupnya juga, dan yang pasti tidak harus repot mengurus paspor tiap beberapa bulan sekali) ? Hmm.. ide bagus tuh.. Boleh nih nanti malam gw telepon papa ah…’ pikir Mantha.
•••••••••••••••••••••
2 bulan kemudian..
Mantha telah mengantongi kartu PR. Berkali-kali Mantha mengucapkan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya yang sudah tidak terlalu protektif lagi ke dia. Sekarang Mantha sudah resmi menjadi warga yang berdomisili di Singapura dan bukan lagi warga negara Indonesia, walau ia masih tinggal barengan bersama dengan Cryztal, tapi ia sebentar lagi pindah, karena orang tuanya akan membelikan sebuah apartment untuk Mantha, tepat di seberang apartment-nya Cryztal, jadi ia dan Cryztal masih bisa kerja kelompok bareng deh.. Dan, sekarang Mantha merasa hidupnya tidak serumit dulu lagi.
Ya, hidup Mantha memang tidak serumit dulu lagi, kalau saja tidak ada masalah yang menyerang Mantha lagi...

*continue to part 3*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar